Foto Wisuda di Tembok Ruang Tamu

   Beberapa hari ini aku terus mikirin, kenapa mama ngumpulin foto wisuda ku dan kakak ku. Foto-foto tersebut di bingkai dan di tata di sebuah tembok yang bisa di lihat dari ruang tamu. Suatu ketika aku mempertanyakan dengan pada mamaku, “Ma.. ngapain sih pajangan-pajangan foto wisuda?”, mamaku menjawab “Ya itu kan foto kenang-kenangan.”

   Sempet terpikir oleh ku, “Bukanya kalo majang foto wisuda di ruang tamu itu pamer banget ya?” Seketika itu ingat perkataan Gofar Hilman sang penyiar kekinian “Gw gak negerti.. kenapa di kebanyakan rumah makan padang biasanya di pajang tuh foto-foto keluarganya yang aparat, dan juga foto-foto anak nya yang udah wisuda.”Mungkin terdengar menjadi lelucon, namun pas ku renungkan lagi mungkin hal itu sebuah kebanggan bagi semua orang tua.

   Di tarik ke belakang, keluarga ku bukan keluarga yang bisa di bilang berkecukupan, untuk bisa kuliah akan kakak-kakak ku dan aku harus di bantu oleh om dan tante ku, atau pun harus nyari beasiswa. Papa meninggalkan kami sekeluarga pada saat aku SMA kelas 1 setelah berperang melawan penyakit diabetes dan gagal ginjal sejak aku SD kelas 6.

   Lanjut kuliah mungkin hanya sebuah impian saat itu jika mama berhenti berjuang mencari bantuan dari om dan tante ataupun mencari beasiswa. Gak perduli dengan rasa malu nya mama ku terus berusaha menghidupi 4 anak nya dan menguliahkan 3 anak nya. Saat itu benar-benar keajaiban, dengan kondisi mama yang hanya ibu rumah tangga hal tersebut bisa terwujud.

   Tak terhitung air mata yang keluar serta di tutup-tutupi dari anak-anaknya, yang kemudian mengkristal menjadi foto wisuda ketiga anak nya yang di pajang di ruang tamu. “Ma.. maafkan aku yang mungkin secara tidak sengaja melupakan perngorbananmu.”

             foto wisuda di tembok ruang tamu

Komentar

Postingan Populer